AKTUALITANEWS.COM, PASURUAN – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan tetap berkomitmen mempertahankan keberadaan ribuan guru Raudhatul Athfal (RA). Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, menegaskan hal tersebut saat menghadiri acara Halal Bi Halal dan Workshop Guru RA di Gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan, Selasa (15/4/2025) pagi.
Gus Shobih, sapaan akrab Wakil Bupati, menyatakan bahwa guru RA memegang peran penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan daya pikir anak sejak usia dini. Oleh karena itu, Pemkab Pasuruan memastikan tidak ada pengurangan maupun pemberhentian terhadap tenaga pendidik RA yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan.
“Guru RA membantu membentuk dasar kehidupan anak, baik dari sisi sikap, perilaku, pengetahuan, hingga pengamalan agama Islam. Karena itu, kami tetap mempertahankan mereka semua,” ujar Gus Shobih di hadapan para guru RA yang hadir.
Meski demikian, Pemkab Pasuruan belum mampu menaikkan insentif bulanan guru RA yang saat ini hanya sebesar Rp 200 ribu per orang. Selain itu, jumlah guru RA juga belum dapat ditambah. Menurut Gus Shobih, keterbatasan ini murni karena kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat yang harus dijalankan oleh pemerintah daerah.
“Tahun ini kami tidak bisa meningkatkan jumlah guru RA maupun insentifnya. Kami memahami kondisi ini tidak ideal, tetapi kami harus tetap patuh pada aturan pusat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Shobih mengajak seluruh guru RA untuk tetap semangat dan bersabar menjalankan tugasnya mendidik generasi muda. Ia berharap, tahun depan Pemkab Pasuruan dapat merealisasikan peningkatan kesejahteraan bagi para guru RA.
“Mudah-mudahan tahun depan situasinya membaik. Tetap semangat mengajar dan berikan yang terbaik untuk anak-anak kita,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan