AKTUALITANEWS.COM, PASURUAN — Pengasuh Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil, Kabupaten Pasuruan, Habib Ali bin Abu Bakar Assegaf, memberikan penjelasan terkait insiden yang menimpa belasan santri hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Senin malam, 27 Oktober 2025.
Habib Ali menepis kabar yang menyebut adanya bangunan roboh dalam peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, insiden terjadi ketika para santri selesai bermusyawarah dan hendak kembali ke kamar masing-masing sekitar pukul 22.00 WIB.
“Sekitar jam sepuluh malam santri beristirahat. Mereka berjalan bersama menuju kamar. Karena jumlahnya banyak dan situasi cukup padat, terjadilah insiden itu. Tidak ada bangunan yang roboh, hanya tangga yang tidak kuat menahan beban santri yang melintas,” kata Habib Ali di Bangil, Kamis, 30 Oktober 2025.
Menurut dia, volume santri yang melintas cukup besar sementara pagar pengaman di tangga tersebut belum permanen karena masih dalam proses pembangunan.
“Pagar itu memang sementara, dari kayu. Rencananya akan diganti besi, tapi bahannya belum datang,” ujarnya.
Dalam kejadian itu, 12 santri menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian. Santri yang meninggal diketahui bernama Iqbal Maulana Yusuf (15). Ia dimakamkan di kompleks pemakaman pesantren sesuai permintaan keluarga.
“Pihak keluarga memahami bahwa ini musibah. Mereka meminta anaknya dimakamkan di pesantren,” tutur Habib Ali.
Pihak pesantren, kata dia, telah menanggung seluruh biaya perawatan medis bagi para korban yang terluka. “Alhamdulillah semua korban sudah mendapat penanganan. Pondok menanggung seluruh biaya pengobatan,” ujarnya menambahkan.
Usai insiden tersebut, pihak pesantren melakukan evaluasi internal dan memperketat pengawasan terhadap aktivitas santri, terutama di area bangunan yang tengah dikerjakan.
“Kami sudah menghimbau agar semua santri berhati-hati. Pengawasan kami perketat,” kata Habib Ali.
Ia juga memastikan proses pembangunan di lingkungan pesantren tetap berjalan, namun dengan pengawasan lebih ketat dari tim perencana dan konsultan.
“Perencanaan sudah diatur oleh konsultan. Ke depan, semua proses pembangunan akan lebih berhati-hati dan sesuai standar keselamatan,” ujarnya.
Insiden di Pondok Pesantren Dalwa Bangil ini menyita perhatian publik. Pesantren tersebut dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terbesar di Jawa Timur, dengan ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia.(mang)






Tinggalkan Balasan