AKTUALITANEWS.COM, PASURUAN – Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Pasuruan menggelar aksi damai di Taman Makam Pahlawan Bangil pada Minggu, (31/8/25).
Aksi ini diorganisir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pasuruan sebagai wujud kepedulian mereka terhadap sejumlah isu sosial yang tengah berkembang.
Ketua BEM Pasuruan, Ubaidilah, dalam orasinya menyampaikan, “Mahasiswa Pasuruan tidak tinggal diam. Kami masih memiliki rasa nasionalisme dan kebersamaan, serta satu sikap yang jelas.”
Ubaidilah menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk mendukung tuntutan masyarakat terkait kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online.
Ia juga berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap kegaduhan yang ditimbulkan oleh politisi dan pejabat negara yang tidak berpihak pada rakyat.
Pemilihan lokasi di Taman Makam Pahlawan bukan tanpa alasan. Ubaidilah menyatakan bahwa hal ini merupakan bentuk kekecewaan dan rasa malu terhadap para pahlawan yang telah berjuang.
“Di sini, kami tidak hanya berkumpul, tetapi juga bersatu dengan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kami kepada pemerintah,” ungkapnya.
Zidan, mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Yadika Pasuruan, menambahkan dalam orasinya, “Kami tidak ingin ditindas. Mahasiswa terpelajar tidak akan melakukan aksi anarkis dalam menyampaikan pendapat di muka umum.”
Sementara itu, M. Rois dari Universitas Muhammadiyah Bangil menyoroti kesenjangan ekonomi yang mencolok di Indonesia. “Gaji guru hanya sebesar 200-300 ribu rupiah per bulan, sedangkan gaji anggota dewan mencapai ratusan juta. Ini sangat menyakitkan bagi rakyat Indonesia,” katanya.
Aksi damai yang berlangsung selama satu jam ini berjalan dengan tertib. Tampak beberapa anggota Polres Pasuruan berbaur dengan mahasiswa, menunjukkan dukungan terhadap hak penyampaian pendapat. Di akhir aksi, mahasiswa dan petugas bersama-sama menyanyikan lagu “Tanah Airku” sebagai bentuk solidaritas dan cinta terhadap tanah air.
Melalui aksi ini, mahasiswa Pasuruan menunjukkan komitmen mereka dalam memperjuangkan keadilan sosial dan mempertanyakan tanggung jawab pemerintah atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.(hen/maang)
Tinggalkan Balasan